Stingless bee atau yang lebih dikenal dengan nama lebah Trigona, Kelulut (Sumatera), Teweul (Sunda), Klanceng/Lanceng (Jawa) merupakan jenis lebah tanpa sengat / sengat lemah. Secara fisik, lebah trigona memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari pada lebah avis dan hampir seluruh tubunya berwarna hitam. Selain itu, sistem sarang lebah trigona berbentuk gumpalan tidak teratur dan berbeda dengan lebah pada umumnya yang membentuk pola segienam.
Lebah trigona menghasilkan berbagai produk dengan potensi dan khasiat yang luar biasa, seperti madu, propolis, dan bee polen trigona. Berbicara khusus terkait madu trigona, secara umum madu yang dihasilkan oleh lebah dipengaruhi oleh kondisi alam tempat hidup lebah. Madu yang dihasilkan dari suatu daerah akan memiliki cita rasa, aroma dan kandungan senyawa bioaktif yang berbeda dengan madu dari daerah lainnya. Oleh karena itu dipasaran kita dapat menemukan madu trigona dengan rasa asam, manis, dan pahit.
Dengan segala keunikan yang dimilikinya, hingga kini semakin banyak para peneliti baik dari dalam maupun mancanegara yang berminat mengkaji lebih dalam terkait lebah trigona.